Sabtu, 09 Januari 2010

Profil Boarding School MAN 1 Ska

Profil Boarding School

SISI LAIN DIBALIK BERDIRINYA PROGRAM BOARDING SCHOOL

Prof. Noeng Muhadjir (Pakar Kebijakan Pendidikan dan dosen Pasca Sarjana UIN Jogja) pernah berujar, madrasah aliyah baru akan dianggap (betul-betul) setara dengan SMA jika alumninya berhasil lolos seleksi di Fakultas Kedokteran PTN ternama. Meski diakui keberhasilan akademik peserta didik tidak secara an sich oleh karena dimana dia sekolah. Tetapi jika ada yang menembus level kedokteran semacam itu, patut diduga adanya aura (chemistry) akademik di madrasah yang mengarah ke level itu.

Program Boarding School adalah jawaban atas kegelisahan masyarakat akan rendahnya daya saing lulusan madrasah aliyah dalam perebutan kursi di PTN umum ternama baik melalui jalur beasiswa maupun jalur tes. Program ini menekankan pendalaman materi-materi dasar keilmuan (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, bahasa Inggris dan Komputer), yang dalam prosesnya dipersiapkan khusus untuk menjuarai even-even olimpiade. Ruh keagamaan tetap dipertahankan dalam amaliah-amaliah dan sunnah asrama. Keseimbangan dalam kompetensi keagamaan dan keilmuan menjadi dasar pemikiran (paradigma) program ini, sehingga ke depannya peserta didik diharapkan memiliki kapabilitas yang memadai dalam menafsirkan ayat-ayat kauniyah bersinergi dengan wahyu-wahyu illahiah. Sehingga siap berperan sebagai intelektual muslim dalam kancah dakwah melalui penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Labirin yang menyelimuti antara madrasah aliyah dengan prestasi akademik tinggi itu mulai terbuka dengan munculnya Program Boarding School. Adalah Jahja Umar, Ph.D (Dirjen Mapendais Depag Pusat, sebelumnya kolega Prof Noeng Muhadjir di Diknas Pusat) yang membuka portal tersebut melalui SK Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam RI Nomor : DJ.II/561.B/2005 tentang peningkatan mutu lulusan Madrasah Aliyah, sekaligus sebagai momentum berdirinya sembilan Program Boarding School di seluruh Indonesia antara lain di : Sumsel 1 buah, Sumut 1 buah, Kaltim 1 buah, Jabar 1 buah, Jateng 2 buah, Jatim 2 buah, Sulsel 1 buah, yang salah satunya adalah MAN 1 Surakarta. Bersamaan dengan itu ditandatangani MoU dengan PTN-PTN ternama (UI, IPB, ITB, UGM, ITS dan seluruh UIN di Indonesia) untuk mengakomodasi lulusan madrasah aliyah yang betul-betul qualified dan terseleksi secara fair untuk masuk ke jurusan-jurusan favorit dengan skema beasiswa akademik. Satu paket dengan MoU tersebut juga menyangkut kelanjutan studi para guru berupa beasiswa program S2 di PTN-PTN tersebut (saat ini guru Kimia MAN 1 Surakarta mendapat beasiswa S2 di ITS Surabaya atas nama Dra. Hj. Rukamtini).

Siswa Boarding School wajib tinggal di asrama selama masa pendidikan. Bukan semata-semata untuk pembentukan perilaku (shapping behavior), melainkan untuk terciptanya budaya akademik everytime knowledge pada peserta didik yang selalu tergerak melakukan penjelajahan intelektual (intelectual journey) baik di sekolah maupun di asrama. Desain kegiatan disusun sedemikian rupa untuk maksud tersebut, termasuk fasilitas laboratorium mini dan ketersediaan internet di asrama. Gambaran aktivitas harian siswa Program Boarding School adalah sebagai berikut :

No

Waktu

Kegiatan Pembelajaran

Keterangan

1

04.45 – 05.00

- Tilawatul Qur’an

Kelompok

2

05.00 – 06.00

- Pengembangan Kosa kata Arab & Inggris

- Conversation Arab atau Inggris

Kelompok

Kelompok

3

07.00 – 13.30

- KBM Pagi

Kurikuler terjadwal

4

14.00 – 16.30

- Tutorial Siang

Mafikib, TI dan Inggris

5

18.15 – 19.15

- Pengembangan Vocab

- Khitobah

- Kajian Keislaman

Klasikal

Kelompok

Klasikal

6

20.00 – 22.00

- Belajar mandiri / kelompok

Terbimbing

Selain kegiatan dalam lingkungan sekolah dan asrama, boarding school juga mengadakan kegiatan pembelajaran di luar kelas (outdoor class activity), sebagai upaya untuk menambah wawasan keilmuan siswa. Sasarannya agar siswa memiliki wawasan kelimuan yang lebih luas sebagai bekal untuk menghadapi persaingan di dunia yang semakin ketat. Kegiatan pembelajaran di luar kelas yang pernah diadakan adalah kunjungan ke Harian Solo Pos sebagai salah satu koran terkemuka di kota Solo. Siswa melalui kegiatan ini diharapkan memiliki wawasan tentang dunia jurnalistik. Kegiatan pembelajaran di luar kelas yang lain adalah kunjungan sejarah ke obyek-obyek wisata sejarah, yaitu kraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran, dengan tujuan agar siswa Boarding School tidak melupakan sejarah bangsanya dan meninggalkan budaya bangsanya sendiri.

Sedangkan sebagai wahana pembentukan sikap dan karakter siswa, diadakan kegiatan kajian, diskusi tentang berbagai masalah yang aktual di masyarakat, melalui kegiatan Bahtsul Masail, dimana siswa mengorganize sendiri kegiatan dari pembicara, moderator dan peserta. Tema kajian selalu berganti sesuai dengan perkembangan apa yang sedang terjadi di masyarakat. Dalam kegiatan ini, siswa Boarding melatih diri untuk bisa memberikan kontribusi berupa pemikiran, gagasan mengenai permasalahan yang sedang aktual di masyarakat sehingga diharapkan mereka akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang kritis dengan kondisi yang ada di sekitarnya yang pada akhirnya mampu membentuk karakter dan sikap siswa Boarding School.

Sejak pendiriannya tahun 2005, Boarding School MAN 1 Surakarta telah menghasilkan alumni yang banyak diterima di PTN antara laisimulasi spmbnUNNES, UIN Yogyakarta, UIN Malang, UNS, dll. Hal ini membuktikan Boarding School MAN 1 Surakarta mampu berbicara dalam persaingan memperebutkan kursi di PTN ( Lihat bagian “ Alumni Boarding School” ). Untuk angkatan 2008/2009 diharapkan akan lebih banyak lagi yang diterima di PTN sehingga tujuan Boarding School yang ingin menciptakan alumni MAN yang qualified dapat tercapai sehingga Madrasah Aliyah tidak lagi dipandang sebelah mata oleh sekolah-sekolah negeri lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar